Judul : PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG MEMBERDAYAKAN
Oleh : Moh. Solehudin, S.Pd, M.Si
Sekolah : SMA Negeri 1 Nalumsari Kab. Jepara
Filosofi Pratap Triloka Ki Hajar Dewantara Dan penerapannya dalam pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin
Pengaruh kemampuan aspek sosial emosionalnya terhadap pengambilan keputusan khususnya masalah dilema etika
Ketika kita mengingat kembali saat merasakan beban di pundak, mungkin karena tugas yang menumpuk, sulitnya berkomunikasi dengan pimpinan atau rekan kerja, murid yang mengabaikan kesepakatan yang sudah dibuat. Sebagai guru, skenario demikian tidaklah terelakkan. Kondisi demikian dapat menjadi pemicu munculnya emosi tidak nyaman seperti frustasi, marah, kuatir dan berbagai campuran emosi lainnya yang mungkin tidak dapat kita identifikasi. Emosi-emosi tidak nyaman ini dapat mempengaruhi diri kita secara sadar dan tidak sadar. Penting bagi kita untuk mengambil jeda, menyadari emosi yang tidak nyaman agar tidak membelenggu kita dalam memandang dan merespon orang lain, baik dalam sebuah interaksi, pekerjaan, hingga pada keputusan-keputusan yang harus diambil.
Untuk mendapatkan keputusan-keputusan yang jernih, yang dapat diterima oleh warga sekolah, tentu ketika kita memutuskan keputusan tersebut harus dalam kondisi kesadaran penuh (mindfulness), baik dalam kesadaran diri, menejemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi maupun Pengambilan Keputusan yang Bertanggung. Ketika kita memutuskan masalah dengan emosi berarti kita tidak dalam keadaan mindfulness, tidak mampu memenej diri maka memungkinkan kita akan mengabaikan kesadaran social, sehingga keputusan yang diambil akan menjadi tidak tepat.
Studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik
Kasus:
Murid terlambat berangkat sekolah karena merawat orang tua yang sedang sakit.
Pemecahan Masalah : Berpikir berbasis peraturan
Guru sudah seharusnya membantu murid untuk memecahkan masalah yang dihadapi agar murid dapat mentaati peraturan sekolah tanpa harus terganggu oleh kepentingan pribadi dan semuanya terselesaikan tanpa ada pihak yang dirugikan.
Langkah pengujian keputusan
- Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan
- Murid terlambat karena merawat orang tua yang sakit
- Murid tidak boleh terlambat karena harus menaati peraturan sekolah.
- Harapan adanya perubahan yang terjadi pada murid agar tidak terlambat lagi.
- Melakukan prinsip resolusi
Berpikir berbasis peraturan
- Memberikan peringatan dulu kepada murid agar tidak terlambat
- Menanyakan alasan keterlambatan
- Membimbing siswa menemukan solusi
- Memberikan surat pernyataan
Buat Keputusan
Tetap memberikan sanksi dengan sanksi yang membangun sebagai efek jera dan bahan renungan untuk siswa yang lain.
Pengambilan keputusan yang tepat, berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.
Pengambilan keputusan yang tepat, sesuai prosedur yang benar dan pemahaman nilai-nilai pribadi yang baik, aspek social dan emosional yang baik pula, akan melahirkan keputusan-keputusan yang bijak, dan tepat. Sehingga akan membuat suasana sekolah kondusif, warga sekolah mendukung dan melaksanakan keputusan tersebut sesuai kesepakatan, suasana sekolah menjadi kondusif dan nyaman karena tidak ada perpecahan disebabkan karena ketidaktepatan pemimpin dalam mengambil keputusan.
Tantangan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika
Tantangan yang berkaitan dengan dilemma etika adalah ketika memutuskan perkara berkaitan dengan aturan dan etika. Disisi lain peraturan harus di jalankan disisi lain rasa kebenaran etika dan belas kasihan juga benar. Juga kadang ada guru yang dalam berpendapat mau menangnya sendiri, sehingga menjadi dilemma.
Pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid
Setiap Pengambilan keputusan yang kita ambil diharapkan dapat memberikan pengaruh terhadap pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita. Keputusan -keputusan yang dimaksud diantaranya. Memberikan kesempatan pada siswa mengemukakan pendapat baik melalui tanya jawab, maupun diskusi kelompok. Menciptakan pembelajaran yang mendorong siswa lebih banyak mengalami sendiri (Mengamati dan berbuat), melalui interaksi, eksperimen, percobaan sehingga siswa dapat belajar secara bermakna. Jangan memaksa anak belajar, tapi ciptakan suasana sehingga anak tergerak sendiri untuk belajar, seperti menyiapkan buku-buku bergambar yang menarik minat anak untuk membaca
Pengaruh pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan terhadap masa depan murid
Benar atau salah, tepat atau tidak tepatnya seorang pemimpin dalam mengambil keputusan jelas akan mempengaruhi masa depan murid-muridnya. Seorang kepala sekolah yang salah dalam menentukan hukuman yang tepat bagi siswa yang melanggar peraturan, dengan cara mengeluarkan siswa tersebut dari sekolah, kemudian siswa tersebut tidak dapat melanjutkan sekolah, maka jelaslah bahwa masa depan pendidikan anak tersebut menjadi terputus, sehingga anak tidak memiliki pengetahuan yang cukup yang dibutuhkan untuk kehidupannya
Simpulan
Setelah mempelajari modul ini saya menarik kesimpulan bahwa sebagai pemimpin pembelajaran haruslah bisa mengambil keputusan dengan bijak berdasarkan prinsip, paradigma serta langkah-langkah yang tepat agar keputusan yang diambil dapat bermanfaat dan dapat dipertanggungjawabkan dengan baik.
konsep-konsep dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?
Adalah hal yang tidak terduga, ketika memasuki ranah kemampuan memecahkan masalah dilema etika dan bujukan moral. Ketika siswa melanggar peraturan, saya menganggap bahwa siswalah yang mesti salah, ternyata dibenarkan juga ketika ia terlambat sekolah dan siswa yang juga benar karena ia harus berbakti kepada kedua orang tua, apalagi ketika orang tua sakit. Kmudian saya mencoba langkah-demi langkah memecahkan dengan cara tersebut, dan ternyata saya baru tahu. bahwa siswa juga berhak benar.
Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?
Ketika saya menjabat sebagai wakil kepala urusan kesiswaan, dimana saya dihadapkan pada banyak sekali permasalahan-permasalahan kesiswaan. saya pernah menghadapi permasalahan siswa terlambat, alasannya karena merawat ibunya sakit, karena saya belum tahu cara menanganinya, ahirnya saya memperlakukan siswa tersebut seperti halnya anak-anak lain yang terlambat.
Dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?
Saya menjadi tahu, dan dapat menerapkan tahapan-tahapan memecahkan masalah yang berkaitan dengan dilema etika
Penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?